Tujuan Strategi Pendidikan Sumber Daya Manusia


Tujuan strategi pendidikan sumber daya manusia yang utama adalah menghasilkan suatu kerangka yang koheren dan komprehensif untuk melaksanakan pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia. Dalam kenyataannya banyak pelaksanaan strategi pendidikan sumber daya manusia itu dipacu agar dapat menyediakan suatu lingkungan kondusif sedemikian rupa sehingga para karyawan bersemangat untuk belajar dan berkembang sesuai dengan dinamika bisnis.

Kegiatan pendidikan ini dapat berupa program-program pengembangan dan pelatihan tradisional namun tekanannya lebih banyak terletak pada pengembangan modal intelektual dan modal kemahiran yang sekaligus mengembangkan pembelajaran organisasi, tim dan individual. Fokusnya tertumpu pada penciptaan  suatu organisasi pembelajaran ( learning organization) yang didalam organisasi itu pengetahuan dikelola secara metodis dan sistematik.

Strategi pendidikan sumber daya manusia juga berkaitan dengan pendekatan perencanaan untuk menggalakkan pengembangan diri yang disebut pembelajaran kelola-diri (self-managed learning) dengan dukungan yang layak dan bimbingan dari dalam organisasi, dengan perkataan lain strategi ini berorientasi pada belajar mandiri.

Pendidikan sumber daya manusia mempunyai kaitan yang sangat erat dengan aspek manajemen sumber daya manusia yang pada kenyataannya  berhubungan dengan investasi sumber daya manusia ( human investment) dan pengembangan dan pelatihan modal insani organisasi. salah satu sasaran utama dari manajemen sumber daya manusia adalah penciptaan kondisi dimana potensi karyawan yang laten dan keterlibatan mereka kepada penyebab terjaminnya organisasi dapat direalisasikan. Potensi laten dilibatkan, bukan hanya kemampuan untuk memperoleh dan menggunakan kemahiran dan pengetahuan baru, tetapi juga kekayaan gagasan-gagasan yang sampai kini belum dimanfaatkan mengenai bagaimana pelaksanaan organisasi dapat ditertibkan lebih baik.

Sasaran Pengembangan Organisasi Pembelajaran

Menurut versi D.A. Garvin terdapat 5 langkah hal yang harus dilakukan:

a.Pemecahan masalah yang sistematik

Pemecahan masalah ini terutama menyandarkan diri pada falsafah dan metode gerakan mutu. Gagasan yang mendasarinya meliputi metode ilmiah, bersikeras pada data dan bukan asumsi sebagai latar belakang pembuatan keputusan atau oleh praktisi disebut ” manajemen berbasis fakta ” (fact-based management)

b.Eksperimentasi

Kegiatan ini meliputi penelusuran dan pengujian pengetahuan baru dengan sistematik. Program perbaikan yang bersinambung merupakan metode yang penting dalam organisasi pembelajaran

c.Belajar dari masa lalu

Organisasi pembelajaran meninjau kembali keberhasilan dan kegagalan, menilainya dengan sistematik dan mencatat pelajaran yang telah dikaji dengan cara tertentu.

d.Belajar dari orang lain

Wawasan yang paling kuat sering timbul dengan cara melihat ke luar lingkungan untuk mendapatkan perspektif baru. Proses ini disebut ” mencuri ide tanpa rasa malu” ( steal ideas shamelessly, SIS). Kata umum yang dikenal adalah benchmarking, yaitu proses mengidentifikasi organisasi dengan menganalisis sejauh mana dapat diambil alih dengan modifikasi tepat kepada lingkungannya sendiri

5. Transfer Pengetahuan

Mentransfer pengetahuan dengan cepat dan efisien ke seluruh organisasi dengan dukungan pakar baru, atau dengan program pengembangan dan pelatihan, sepanjang hal terakhir berkaitan dengan implementasi yang jelas.

 


Leave a Reply